Hello
Hai,,,!
Gimana
kabar kalian hari ini? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Hari ini
saya akan melanjutkan cerita perjalanan hidup saya yaitu saat pertama kali saya
masuk sekolah taman kanak-kanak.
Yupz,
cerita ini dimulai ketika saya berumur sekitar 5 tahun. Pertama kalinya saya
mengenyam pendidikan taman kanak-kanak di TK Aisyiah Leuwiliang. Letaknya
lumayan jauh dari rumah saya, tapi saya selalu diantar jemput oleh kakak-kakak
saya atau berangkat bersama dengan tetangga saya yang seumuran dengan saya yang
sekolah disana juga.
Ya seperti kebanyakan anak kecil berumur 5 tahun yang baru pertama kali
sekolah di taman kanak-kanak, saya sangat pendiam dan hanya bermain dengan
orang tertentu. Dasar pembelajaran di TK yaitu belajar sambil bermain, bagi
saya lumayan seru di TK. Saya tergolong anak yang cukup pintar, hal yang saya
paling suka saat di TK yaitu menggambar dan olahraga. Lalu yang paling asyik
juga saat setelah olahraga ada jadwal makan bersama, makanan disediakan oleh
guru-guru.
Sepulang sekolah saya biasanya dijemput oleh kakak ke 1 atau kakak ke 2
saya menggunakan motor, dan di rumah pun saya belajar bersama kakak-kakak saya
karena orang tua saya baru pulang sore hari. Tapi jika kakak-kakak saya sekolah
atau orang tua saya pulang lebih cepat, tentunya saya belajar bersama orang tua
saya. Karena ibu saya guru, jadi saya benar-benar dididik dengan baik. Walaupun
terkadang saya suka agak dibentak belajarnya karena saya kadang suka kurang
serius belajarnya, ya maklum seusia itu saya masih sangat suka bermain.
Sempat beberapa kali saya mengalami kecelakaan lalu lintas ketika
perjalanan pulang ke rumah bersama kakak saya. Takut dan shock itu pasti, tapi
karena hal itu jadi pengalaman saya agar tahan banting dalam keadaan apapun.
Bahkan di tangan dan kaki ada sekitar 2 bekas luka bakar terkena knalpot motor
yang sampai sekarang belum hilang, karena saya mendapat luka itu saat saya
masih kecil saat saya masih dalam masa pertumbuhan jadi sekarang bekas lukanya
tidak terlalu jelas terlihat.
Saat pertengahan
tahun ibu saya melahirkan, dan saya pun memiliki adik laki-laki. Dulu saya
belum terlalu mengerti apa artinya seorang adik, ya lambat laun saya mengerti
layaknya kakak-kakak saya menyayangi saya sebagai adiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar