Semangat Pagi!!!
Akhirnya nulis di blog lagi, maaf ya
teman-teman sekalian karena saya jarang buka blog ini jadi terlantar selama
beberapa bulan bahkan tahun.
Hmmm,, pasti bingung kenapa tiba-tiba
menggunakan bahasa Baku?
Yupz, saya sudah memutuskan untuk
memperbaiki tulisan saya agar mudah dimengerti oleh semua kalangan. Dan karena
banyak event kompetisi blog, jadi saya ingin mencoba keberuntungan dari tulisan
saya di blog. Ada peribahasa “Sambil menyelam minum air”, dalam satu kegiatan
agar keuntungan yang didapat lebih banyak. Maklum saya kan sekarang kuliah
jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi, jadi pikirannya ya mencari untung
sebanyak-banyaknya.
Hehehehehe
Konsep blog saya tetap pada rencana awal
yaitu semua posting yang berhubungan dengan saya, baik itu kehidupan saya, hobi
saya, khayalan saya, pokoknya semua tentang saya.
Tulisan saya yang terakhir sebenarnya
juga masih permulaan yang menceritakan masa kecil saya ketika tinggal di
kampung halaman. Dan sekarang saya akan melanjutkan cerita perjalanan hidup
saya.
Setelah kurang lebih 2 tahun tinggal di
kampung halaman orang tua saya, saya kembali tinggal ke Bogor. Karena orang tua
saya bekerja dan semua kakak saya sekolah jadi saya dijaga oleh seorang
pembantu yang juga merupakan tetangga saya. Terkadang jika saya bosan di rumah,
saya suka dibawa dan diasuh oleh pembantu saya di rumahnya yang tidak jauh dari
rumah saya.
Pembantu saya ini sudah cukup tua
kira-kira seumuran dengan nenek saya, dan karena kebiasaan saya memanggil nenek
saya dengan panggilan Emak jadi saya pun memanggil pembantu Emak atau Mak.
Sejak kakak-kakak masih kecil, sebenarnya Mak hanya suka bantu-bantu di rumah
saya jika ada acara keluarga besar. Seiring berjalannya waktu, tenaganya sangat
dibutuhkan untuk menjaga rumah dan menjaga saya disaat orang tua saya bekerja.
Mak merupakan tukang masak yang handal
di lingkungan tempat tinggal saya, tapi karena saat saya tinggal bersama nenek
saya selalu dimanja dan pergi kemana pun yang saya mau jadi saya lebih suka
bermain dengan anak sebaya saya di luar dibandingkan diam di rumah atau belajar
masak layaknya seorang anak perempuan. Soal makanan saya terkadang pilih-pilih
dan tidak sembarang makan, waktu makan pun kadang sering saya lupakan karena
asik bermain dengan teman-teman saya. Saya ingat sekali, Mak kadang selalu
mencari-cari saya sambil membawa makanan dan menyuapi saya sambil saya bermain.
Berselang sekitar satu tahun, saya tidak
lagi dijaga oleh Mak karena orang tua saya merasa kasihan dan tidak enak Mak
sudah lanjut usia tapi harus menjaga saya yang kadang selalu merepotkan si Mak.
Saya pun dijaga oleh tetangga yang rumahnya hanya berselang 2 rumah dari rumah
saya.
Jika Mak datang ke rumah, Mak selalu
bercerita pada saya maupun orangtua saya karena Mak sudah dianggap sebagai
nenek saya sendiri. Sampai sekarang pun disaat saya sudah beranjak dewasa jika
Mak datang ke rumah saya, beliau selalu menasehati saya agar meraih cita-cita
saya setinggi mungkin, kadang menanyakan bagaimana studi saya, bahkan beliau
juga menanyakan siapa pacar saya yang ujungnya menasehati agar saya fokus pada
studi saya terlebih dahulu sebelum mencari seorang pendamping hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar